Senin, 24 Oktober 2011

Tugas Rangkuman SIA


SIKLUS PRODUKSI
Produksi merupakan aktivitas yang menghasilkan output dalam bentuk barang maupun jasa. Produksi merupakan inti dari kegiatan perusahaan karena tanpa memproduksi barang atau jasa, perusahaan belum bias disebut mencapai tujuan utamanya, yaitu berupa mendapatkan keuntungan dan menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang lain. Pada siklus produksi terdapat rangkain kegiatan usaha dan operasi pemrosesan data yang terus terjadi,  secara berulang-ulang berkaitan dengan pembuatan produk atau jasa.

A.  Pengertian Siklus Produksi

Apakah yang dimaksud dengan siklus produksi ? siklus profuksi merupakan serangkaian kegiatan usaha untuk mengasilkan produk atau barang secara terus-menerus. Keberadaan system informasi akuntansi sangat penting dalam siklus produksi, dengan system informasi akuntansi membantu menghasilkan informasi biaya yang tepat dan waktu kerja yang jelas untuk dijadikan masukan bagi pembuat keputusan dalam perancanaan produk atau jasa yang dihasilkan, berapa harga produk tersebut, dan bagaimana perencanaan penyerapan dan alokasi sumber daya yang diperlukan, dan yang sangat penting adalah bagaimana merencanakan dan mengendalikan biaya produksiserta evaluasi kinerja terhadap produktifitas yang dihasikan.

Pada saat pengambilan keputusan, biasanya dibutuhkan banyak bahan informasi secra lebih rinci tentang biaya, dibandingkan data yang dibutuhkan untuk membuat laporan keuangan sesuai dengan prinsip-prinsip akutansi yang ditrima umum. Jadi, dalam membuat perencanaan biaya produksi, peranan system informasi akuntansi merencanakan desain siklus produksi yang mencakup data tentang biaya dan sumber daya yang tersedia untuk dijadikan pengambilan keputusan.

B.  Kegiatan Siklus produksi
Peranan akuntan perusahaan dalam kegiatan siklus produksi umumnya berada pada siklus akuntansi biaya, namun peranan lain tetap dituntut kepada mereka untuk saling berkoordinasi dengan siklus lain.
Judul buku: system informasi akuntansi,  penerbit: Ghalia Indonesia, pengarang: Dr.mardi,m.si                            
                                                            Hal : 97
1.    Desain Produk
Desain produk merupakan langkah pertama dalam siklus produksi. Membentuk barang sesuai dengan pesanan serta memiliki syarat-syarat yang telah ditentukan oleh pemesan, misalnya kualitas, ketahanan fungsi, dan dapat meminimalkan biaya produksi. Meski melalui syarat-syarat ini sering menimbulkan kontradiksi dengan bagian lainnya, namun membuat desain produk merupakan tugas yang menantang dan menarik untuk dilakukan.

a.      Dokumen, formulir, dan prosedur
Pada kegiatan desain produk, digunakan dokumen yang berkaitan dengan daftar bahan buku yaitu berisi informasi nomor bahan baku, deskripsi, serta jumlah masing-masing komponen bahan baku yang digunakan dalam satu unit produk. Selanjutnya, digunakan daftar oprasi yang berisikan informasi jumlah tenaga kerja langsung maupun tidak langsung serta penggunaan mesin untuk memproses barang menjadi barang jadi.

b.      Peran akutansi
Peranan akutansi dalam kegiatan produksi sangat penting. Paa akuntan dapat mempengaruhi pemakaian biaya produksi serta besarnya keuntungan yang akan diperoleh apabila memproduksi barang tersebut. Namun demikian, informasi yang berasal dari akuntan harus dijadikan alat pengambilan keputusan, terutama untuk mentukan ongkos produksi. Ongkos produksi dapat ditekan misalnya dengan menggunakan jumlah komponen secara bersama-sama kepada produk berbeda berdasarkan rekomendasi dari akuntan.

2.      Perencanaan
Pada siklus produksi langkah perencanaan memiliki peranan penting. Perencanaan melaksanakan langkah-langkah antisipasi untuk memenuhi permintaan barang dalam jangka pendek, terutama permintaan yang mendadak , tapi tidak menggangu persedian barang di gudang. Kegiatan ini juga melakukan analisis bagaimana produksi dapat dilakukan secara efisien untuk memenuhi pesanan yang akan dating.

 
Judul buku: system informasi akuntansi,  penerbit: Ghalia Indonesia, pengarang: Dr.mardi,m.si
                                                                        Hal : 99

3.    Operasi roduksi
produksi actual dari produk (oprasi produk), merupakan produk yang dihasilkan perusahaan. Masing-masing perusahaan memiliki aktivitas yang berbeda dalam memproduksi barang, namun semua perusahaan tetap sama-sam, membutuhkan data tentang bahan baku, tenaga kerja, biaya overhead. Saat ini, penggunaan teknologi mendominasi perusahaan untuk memproduksi barang, misalnya mesin-mesin robot yang dikendalikan oleh computer yang secara signifikan mampu menekan ongkos produksi dan meinimalkan tingkat kesalahan produksi.

C.  Pengendalian Siklus Produksi
System informasi akutansi yang didisain dengan tepat dapat memberikan pengendalian yang berarti bagi pelaksanaan siklus produksi,pengendalian yang terkait dalam siklus produksi meliputi kegiatan adanya otorisasi yang jelas terhadap perolehan aktiva tetap dan produk yang dihasilkan, perlindungan terhadap persediaan barang dalam proses dan aktiva tetap, pencatatan terhadap transaksi siklus produksi yang dilakukan secara valid, adanya perlindungan dan pemeliharaan dari pencurian terhadap catatan penting siklus produksi dan yang sangat berpengaruh adalah dimana siklus produksi dapat dilakukan secara efektif dan selktif.

1.    Pengendalian desain produk

Desai produk yang dibuat tanpa menggunakan perencanaan yang matang dapat mendatangkan kerugin perusahaan. Penggunaan bahan baku khusus untuk produk yang sama dapat meningkatkan biaya pembelian yang sama .

2.    Pengendalian perencanaan

Ancaman yang biasanya muncul pada perencanaan siklus produksi adalah kelebihan produksi atau kekuragan produksi. Kelebiahan produksi dapat berakibat tingginya biaya penyimpanan.


Judul buku: system informasi akuntansi,  penerbit: Ghalia Indonesia, pengarang: Dr.mardi,m.si
                                                                                Hal : 100-101
D.  Peranan informasi siklus produksi

Pada siklus produksi di butuhkan informasi biaya oleh pihak internal dan eksternal perusahaan, peranan SIA menyiapkan informasi yang berguna untuk berbagai tingkatan manajemen. Manajemen sebagai pihakinternal mebutuhkan informasi biaya untuk kepentingan membuat keputusan tentang biaya yang dibutuhkan memproduksi dan bentuk produksi ynag dibuat.
Sedangkan secara eksternal, biaya harus dibandingkan dengan benar terhadap laporan keuangan. Beberapa catatan utama yang terdapat  pada system akutansi biaya secara convensionalmenunjukan pengalokasian BOP yang tidak tepat dan kinerja di pabrik tidak sesuai dengan otomatisasi yang terjadi.

1.    Alokasi yang tidak tepat terhadap biaya overhead

Jika mengacu kepada system biaya-biaya convensional, lebih banyak digerakan oleh kuantitas, seperti jam tenaga kerja langsung atau jam mesin yang di bebankan biaya overhead langsung kepada barang, namun dalam praktiknya, biaya overhead tidak menunjukan perubahan secra langsung sesuai dengan kuantitas produksi. Berbeda misalnya dengan biaya penjual, akan menyerap ke dalam harga yang dibayarkan oleh planggan.

2.    Ketidaksesuaian Kinerja
Sesungguhnyadalam praktik produksi modern, sasaran untamanya harus terpusat pada totalitas manajemen mutu. Para pelaksana dalam pabrik membutuhkan informasi mengenai proses produksi berlangsung, termasuk jumlah yang cacat, frekuensi kerusakan mesin, persentase barang jadi yang diselesaikan pada pengerjaan ulang, serta persentase kecacatan yang ditemukan oleh pelanggan. System informasi produksi terpisah dari system akutansi biaya, ini terjadi pada system akutansi biaya convensional. Dalam pengukuran kinerja, data biaya dan pengoprasiaan harus diintegrasi kedalam satu system.



Judul buku: system informasi akuntansi,  penerbit: Ghalia Indonesia, pengarang: Dr.mardi,m.si
                                                                                Hal : 102-103


Kesimpulan
Siklus produksi ialah rangakaian aktivitas bisnis dan oprasi pemrosesan data terkait yang terus terjadi, berkaitan dengan pembuatan produk. System informasi akutansi (SIA) memainkan peranan penting dalam siklus produksi. Informasi akutansi biaya yang akurat dan tepat dan tepat waktu merupakan input penting dalam keputusan mengenai hal brikut : bauran produk (apa yang akan diproduksi); penetapan harga produk; alokasi dan perencanaan sumber daya: manajemen biaya (merencanakan dan mengendalikan biaya produksi, mengevaluasi kinerja).
                     Aktivitas siklus produksi terdiri atas desain produk, perencanaan dan penjadwalan, oprasi produk, akutansi biaya, aktiva tetap harus diberikan kode garis untuk memungkinkan pembaruan yang cepat dan priodik data base aktiva tetap. Fungsi kedua dari SIA yang didesain dengan baik, memberikan pengendalian yang memadai untuk memenuhi tujuan siklus produksi sebagai berikut:
·         Semua produksi dan peroleha aktiva tetap diotorisasikan dengan baik
·         Persedian barang dalam proses dan aktova tetap terjaga
·         Siklus produksi yang valid dan sah akan dicatat
·         Siklus produksi dicatat dengan akuarat
·         Aktivitas siklus produksi dilakukan secara efisien dan efektif.



Judul buku: system informasi akuntansi,  penerbit: Ghalia Indonesia, pengarang: Dr.mardi,m.si

Minggu, 09 Oktober 2011

tugas 2 sistem informasi akuntansi


2. Laporan keuangan perbankan periode tahun 2010

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI – tidak diaudit PERIODE 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE 2009

1. NERACA KONSOLIDASI

ASET
2010 2009
Kas
9.561.794          12.107.272

Penempatan pada Bank Indonesia
41.902.386        12.052.452


Penempatan pada Bank lain - setelah dikurangi
penyisihan penghapusan masing-masing
sebesar Rp196.046 dan Rp202.210 per
30 September 2010 dan 2009
19.492.188         20.016.216

Surat-surat berharga - setelah dikurangi
penyisihan penghapusan masing-masing
sebesar Rp388.518 dan Rp661.190 per
30 September 2010 dan 2009
43.113.687       64.106.764


Obligasi pemerintah
41.767.731       41.510.167

Surat-surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali
2.434.467        697.313

Tagihan spot dan derivatif - setelah dikurangi penyisihan
penghapusan masing-masing sebesar
Rp473 dan Rp668 per 30 September 2010
dan 2009
46.845 66.103

Kredit yang diberikan
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
1.075.313 653.676
Pihak ketiga 137.974.480     112.066.605

Jumlah kredit yang diberikan 139.049.793    112.720.281
Dikurangi: Pendapatan yang diterima dimuka (193.722) -

Jumlah kredit yang diberikan - setelah
pendapatan yang diterima dimuka 138.856.071 112.720.281
Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai **)
(3.608.834) (4.202.557)
Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai **)
(3.608.834) (4.202.557)

Jumlah kredit yang diberikan - bersih
135.247.237         108.517.724

Pembiayaan Syariah - setelah dikurangi penyisihan
penghapusan masing-masing sebesar Rp522
dan RpNihil per 30 September 2010 dan 2009
287.449

Sewa pembiayaan - setelah dikurangi penyisihan
penghapusan masing-masing sebesar Rp43.291
dan Rp45.202 per 30 September 2010 dan 2009
2.913.733          1.736.158

Tagihan akseptasi - setelah dikurangi penyisihan
penghapusan masing-masing sebesar Rp421.668
dan Rp105.466 per 30 September 2010 dan 2009
3.422.765        3.278.569

Penyertaan - setelah dikurangi penyisihan
penghapusan masing-masing sebesar Rp21.804
dan Rp193.019 per 30 September 2010 dan 2009
28.871     19.067

Aset pajak tangguhan - bersih
831.946    1.109.762

Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi
penyusutan masing-masing sebesar
Rp3.277.106 dan Rp2.801.377 per
30 September 2010 dan 2009
3.184.785     2.704.323

Aset lain-lain - setelah dikurangi penyisihan
penghapusan masing-masing sebesar
Rp46.674 dan Rp37.328 per
30 September 2010 dan 2009
5.960.352    5.367.817

JUMLAH ASET

310.196.236      273.289.707